1. I learn that I don’t like donuts. Kecuali donat kentang yang biasa dijual di pinggir jalan atau homemade donuts yang dijual di warung-warung kecil. Kalo saya di tempat seperti DunkinDonuts dan J.co, I’d skip the donuts. Icing manisnya itu lho, saya ngga kuat. Apalagi Krispy Kreme, sungguh terlalu manisnya. This thing is new for me. Sebelumnya tuh saya antara suka tapi ngga, ngga suka tapi dimakan, agak plin-plan gitu. Jadi, di tahun 2015, setelah menerawang cukup panjang, saya baru paham bahwa saya ngga suka donat. Jikalau toh saya kepergok makan donat, itu artinya saya super kelaperan dan yang tersedia hanya donat, syukuri apa yang ada folks, hidup adalah anugerah.
2. Sekitar bulan April 2015 saya baru tau bahwa (saat itu) saya olahraganya berlebihan. Iya silakan ketawa. Dimana orang lain kurang olahraga, saya justru berlebihan dan kurang istirahat. The power of mentality uyeh! Tapi ngga baik sih, kita harus tau kapasitas diri kita. Soalnya saya punya lutut dua biji tapi cedera dua-duanya kena tendonitis. Jadi saya belajar untuk ngga berlebihan dan tau kapan saatnya istirahat, kapan bisa olahraga all out.
3. Kerja kantoran itu basically hidup kita ya ketemu orang yang itu-itu aja tiap hari. Tergantung juga kerjanya dimana sih, tapi kyanya pada umumnya ya seperti itu. Ini based on pengalaman pribadi & juga hasil obrolan bareng temen-temen. Jadi saya belajar bahwa kehidupan kampus (S1) itu super ‘berwarna’. Kita bisa nemu orang yang luar biasa berbeda-beda dengan berbagai interest yang berbeda-beda. Mau ketemu orang yang agamis, ada. Ketemu yang doyan nge-band, ada. Yang suka main catur, ada. Yang aktivis lingkungan hidup, ada. Hobi sastra, ada. Klub voli, ada. Apa sih yang ga ada? Jadi, saat di kampus itu bener-bener kesempatan untuk ketemu orang dengan berbagai latar belakang. Kesempatan untuk kenal banyak orang dan banyak belajar dari mereka. Well I guess it’s a wisdom for anyone out there yang sedang kuliah menunaikan ibadah S1nya :)