“Orang Indonesia itu suka ngumpul. Kalo rame-rame keliatan semuanya, rasanya seneng”, kata seorang pemilik toko kwetiau pontianak di Batam.
Makanya, ngga heran kalo di jalan kita sering liat orang ngumpul-ngumpul, terutama di warung-warung kecil pinggir jalan. Dari yang saling kenal sampe yang baru kenalan. Dari yang cuma duduk-duduk ngeliatin orang, yang ngopi-ngopi, yang social-smoking, yang bengong-bengong, sampe yang ngobrolin mahalnya harga gas. Dari bapak-bapak paruh baya hingga pemuda-pemuda yang terlihat tengil. Walaupun demikian, yang terasa adalah suasana keakraban, istilah ‘asing’ hampir tidak ada.
Bagi yang tidak suka nongkrong di pinggir jalan, orang-orang yang nongkrong itu terlihat seperti sekelompok preman jalanan. Bagi seorang pengendara motor yang motornya tergelincir, orang-orang yang nongkrong di pinggir jalan itu adalah rescue team cepat tanggap.
2 Januari 2014,
solo dining in a bar
xx