Menakjubkan ketika sebuah kalimat yang kuucapkan seusai shalatku bisa berbuah lezat.
Hanya kalimat itu, aku ucapkan berulang-ulang menggunakan bahasa ibuku.
Ketika saat itu, saat kupikir aku tak bisa menghadapi tekadku sendiri.
Sebuah kalimat yang merupakan cita-cita, datang entah darimana, tapi kuucapkan dengan seolah-olah jantungku mau keluar:
“Ya Allah, aku ingin Engkau sayang.. Hanya Engkau, tiada yang lain..”
Photo: meja, bandung. @nuririn
give me more stationery stuffs! haha
demanding here hehehhe.
mwah!
XD ehehehe..